Prenz, ini alamat baru biar lebih gampank ngingetnya. Ocheee????

www.metanoiaku.co.cc

Monday, November 27, 2006

Moses' Jr.




Halo kawan-kawan, namaku:

GIOVANNI CALVINUS JEREMY LIVINGSTONE

Wahh, kepanjangan ya namaku? Ehmmm, mau dipendekin? Apa ya . . . ?? Apa saja dech, pokoknya jangan "A Tat," soalnya nanti Papiku bisa marah kalau kalian panggil aku nama itu. Heehee.

Liturgi Revisi untuk 2007

Liturgi Ibadah Minggu Komisi Remaja Metanoia (REVISI)

Liturgi ini akan mulai diberlakukan pada Januari 2007



1. Preludium (Lagu baru atau pujian pengantar ibadah)


I. BERSEKUTU DI SEPUTAR SABDA

2. Votum:

“Pertolongan kita adalah dalam nama TUHAN yang menciptakan langit dan bumi. Amin.”

Atau,

“Ibadah ini kita mulai demi nama Bapa Sang Pencipta, Putra Sang Penebus, dan Roh Kudus Sang Pembaru. Amin.”


3. Doksologia (“Hormat Bagi Allah Bapa”)


4. Kidung Pujian (bertema peninggian Allah atau pujian atas karya-karya Allah)

Contoh: “Mulia, Sembah Raja Mulia” atau “Besar dan Ajaiblah Karya-Mu” atau “Suci, Bumi Penuh Kemuliaan-Nya” atau “Tuhan Raja Maha Besar”


5. Pembacaan Mazmur (oleh lektor atau “pembaca”—sudah dihubungi sebelumnya oleh liturgos)


6. Doa Pengakuan Dosa (dpo. Liturgos atau salah seorang wakil jemaat).


7. Kidung Penyesalan (bertema pengakuan dosa dan permohonan ampun)

Contoh: “S’lidikilah akan Daku, ya Allah” atau “Sebagaimana Adaku”


8. Berita Anugerah (liturgos membaca 1 ayat tentang kesediaan Allah mengampuni dosa atau Allah yang berlimpah dengan anugerah)


II. MENDENGAR SABDA ALLAH

9. Kidung Persiapan Mendengar Sabda

Contoh: “Firman-Mu, P’lita bagi Kakiku”


10. Sabda (dpo. Pengkhotbah: doa epiklesis, membaca firman, khotbah)


III. MENANGGAPI SABDA ALLAH

11. Pembaruan Janji Iman (Pendeklarasian Pengakuan Iman Rasuli dpo. pengurus)


12. Ucapan Syukur (pelayanan persembahan, diiringi lagu persembahan; dilanjutkan dengan doa persembahan)


13. Kidung Syafaat (bertema kesediaan menjadi berkat untuk dunia)

Contoh: “Pelayan Kecil” atau “M’reka Perlukan”


14. Doa Syafaat (menaikkan pokok-pokok doa),

[Setelah menaikkan pokok-pokok doa dilanjutkan dengan] “Dan ajarlah kepada kami berdoa seperti yang Tuhan Yesus ajarkan kepada murid-murid-Nya”

(semuanya menaikkan Doa Bapa Kami)


IV. BERTEKAD MENJADI SAKSI SANG SABDA

15. Kidung Tekad atau Pengutusan (bertema komitmen untuk hidup bagi Tuhan, atau berisi pengutusan ke dalam hidup sehari-hari di dunia).

Contoh: “Bangkitlah, Hai Remaja!”


16. Berkat dan Pengutusan

Liturgos: “Damai bagi Saudara.”
Jemaat: “Juga bagi Saudara.”

(Jemaat bersalam-salaman satu dengan samping kanan dan kiri)

Liturgos: “Tuhan beserta kita. Demi nama Bapa, Putra dan Roh Kudus. Amin.”


17. Doksologia “Kepada Allah B’ri Puji”


Warta Komisi Remaja (oleh Ketua Komisi Remaja atau yang mewakili)

Ibadah yang Benar

IBADAH REFORMED


1. Apakah yang dimaksud dengan liturgi?

Liturgi berasal dari dua kata Yunani, laos (umat) dan ergon (pekerjaan). Jadi, liturgi adalah pekerjaan umat. Atau, umat yang sedang bekerja. Berarti, liturgi merupakan peraturan yang ditetapkan bagi umat yang sedang bekerja. Bagi Alkitab, kerja dan ibadah adalah dua hal yang sama, bukan terpisah. Kerja dan ibadah sama-sama ditujukan untuk kemuliaan Allah.

2. Apa yang selama ini salah dipahami tentang liturgi?

Bahwa liturgi sama dengan urutan mata acara ibadah hari Minggu, yang dibuat secara kaku, dibumbui oleh lagu-lagu himne kuno, khususnya yang selama ini dilakukan di dalam gereja-gereja tradisional, seperti GKMI Kudus, GKI, GPIB, dsb. Dampaknya, banyak kaum muda yang tidak dapat mengapresiasi liturgi dengan benar.

3. Apa yang dimaksud dengan Liturgi Ibadah Reformed?

Ibadah Reformed adalah ibadah yang berasaskan peraturan yang ditetapkan bagi umat Allah (Mzm. 122.4). Ibadah ditata menurut logika Kitab Suci yang disebut “sejarah penebusan” atau redemptive history. Sejarah penebusan mengemukakan tema-tema yang menjadi dasar ibadah Reformed:

PENCIPTAAN --> VOTUM dan SALAM
KEJATUHAN DOSA --> PENGAKUAN DOSA
PEMILIHAN ANUGERAH --> BERITA ANUGERAH
HUKUM TAURAT --> PETUNJUK HIDUP BARU
INKARNASI FIRMAN --> SABDA
UCAPAN SYUKUR --> PERSEMBAHAN
TERANG BAGI BANGSA-BANGSA --> DOA SYAFAAT
KONSUMASI (KESEMPURNAAN) --> PENGUTUSAN

4. Mengapa liturgi ibadah Komisi Remaja Metanoia ditata dalam kerangka “sejarah penebusan”?

Kita memahami bahwa ibadah bukan ditujukan untuk menyenangkan manusia, tetapi untuk Allah. Sebab, beribadah itu sama halnya dengan bekerja bagi Allah. Karena itu, pertimbangan utama untuk menata ibadah kita bukanlah selera kontemporer dan gaya beribadah yang up to date, tetapi apa yang diwajibkan oleh kesaksian Firman Allah.

5. Bagaimana kedudukan ibadah yang ditata menurut “sejarah keselamatan” dengan ibadah yang dilakukan di persekutuan-persekutuan baru dewasa ini?

Ibadah kini telah menjadi tontonan yang menggairahkan. Ibadah tidak dapat dibedakan lagi dengan entertainment. Hal ini terjadi oleh karena ibadah telah kehilangan aspek vertikalnya—sebagai persembahan bagi Allah—dan telah mengarah kepada aspek horisontal. Ibadah yang sejati ditujukan bagi Allah, dengan satu keyakinan bahwa ketika Allah ditinggikan maka segala berkat rohani di dalam surga akan Allah karuniakan kepada jemaat-Nya (Ef. 1.3)

6. Bagaimana dengan lagu pujian untuk ibadah bercorak Reformed?

Rasul Paulus menyebut tiga jenis nyanyian umat: mazmur (psalmos), himne atau kidung pujian (hymnos) dan nyanyian rohani (ōdē). Rasul menasihati jemaat dalam Efesus 5.19, “dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyilah dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati.” Demikian juga dalam Kolose 3.16, “Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.” Maka, sebagai remaja-remaja masa kini hendaklah kita tidak mengabaikan kidung-kidung Gereja yang diwariskan selama berabad-abad dan telah dinyanyikan oleh umat Allah di segala tempat.

7. Bagaimana dengan lagu-lagu kontemporer?

Kesaksian Firman Tuhan menyatakan, “Nyanyikanlah bagi-Nya nyanyian baru; petiklah kecapi baik-baik dengan sorak-sorai!” (Mzm. 33.3; 96.1; 98.1; 149.1; Yes. 42.10). Berarti, kita diperbolehkan bahkan didorong untuk berkreasi dalam pengadaan lagu-lagu baru. Kita tidak dilarang juga untuk menyanyikan lagu-lagu baru. Tetapi, kita harus selalu selektif dan memeriksa pengajaran lagu itu dan memikirkan implikasi-implikasi teologis sesuai dengan kesaksian Firman Tuhan secara utuh.

8. Bagaimana seharusnya kita memimpin ibadah?

Hendaklah kita sungguh-sungguh mempersiapkan diri. Baik secara materi (kata-kata yang akan disampaikan dan segala persiapan teknis), dengan melatih diri sebaik-baiknya. Di samping itu, janganlah lupa bahwa ibadah itu ditujukan bagi Tuhan dan bukan bagi manusia, serta setiap pelayan ibadah sesungguhnya mendapat hak istimewa untuk melayani Allah. Maka, hendaklah kita tidak lupa berdoa, mengambil waktu untuk membaca firman Allah dan merenungkannya secara pribadi, mengucap syukur untuk kepercayaan yang Allah berikan, serta mendoakan rekan-rekan yang akan bersama-sama kita melayani ibadah.

9. Motivasi seperti apakah yang seharusnya dimiliki oleh setiap pemimpin ibadah?

Bahwa saya sedang melayani Allah, bukan karena jadwal, bukan pula karena motif-motif lain yang terselip dalam hati. Sebab itu, saya akan membuang semua perasaan rendah diri, ataupun kesombongan diri, dan mengarahkan hati saya semurni-murninya bagi Allah semata. Allah saja yang saya layani.

10. Bagaimana doa setiap pelayan ibadah liturgi Reformed?

“Hatiku kupersembahkan kepada-Mu, ya Tuhan, dengan tulus dan siap sedia.”



TERPUJILAH ALLAH!

Saturday, November 25, 2006

WANTED!!!


Inilah biang dari segala masalah, dan juga seluruh angkatan 2003... Barangsiapa menjumpai kedua orang ini atau salah satu orang anggota 2003, harap segera menghubungi reserse Komisi Remaja Metanoia yang Anda kenal...

Ketua pun Jadi Sasaran




Tuh, aku rela berkorban seperti ini untuk mendapatkan pujaan hatiku...


Waaah, fotonya nggak cetha... Tapi gak pa pa, wis, pokoke ketok Bang Haji menggandeng seorang perempuan imut.








Sukses Ngerjain Pembina, ya???

Ini pasti hasil kerjaannya angkatan 2003!!! Tunggu aja tanggal mainnya...

"Lho, kan kami membantu Anda jadi orang terkenal???," kata Mr. Cool. Pembina pun menjawab, "Enaak ajaaa..."






Waduh, waduh, nanti nek anakku keluar di sini, siapa yang nanggung, neeh??? Pokoke angkatan 2003 mesti bertanggung jawab!!!

Detik-detik pun menjelang . . .


"Aduhh, istriku mau dioperasi, nanti jadi nggak tambun lagi donk..."




"Horee!!! Merdeka, anakku sudah lahir." Sakit nggak dioperasi, Cik Dewi??? "Nggak, sakitnya sekarang . . . Huaaaa . . .

Maka, lahirlah seorang anak laki-laki pada tanggal 25 November 2006 (Tepat Hari PGRI),
pukul 14.05 dan diberi nama:
GIOVANNI CALVINUS JEREMY LIVINGSTONE

Monday, November 20, 2006

Fundamen Iman Reformed

“There is not an inch in the whole area of human existence of which Christ, the sovereign of all does not cry, ‘It is Mine.’” (Abraham Kuyper)

“Tidak ada satu inchi pun dalam seluruh area keberadaan manusia di mana Kristus, Sang Raja yang berdaulat atas segala sesuatu tidak berseru, ‘Ini milik-Ku.’”

Reformed dan Kebudayaan

Whereas Lutheranism creates a body of doctrine, and pietism and Anabaptism eschew participation in cultural transformation, the Reformed Faith furnishes us with the only theology of culture that is truly relevant for the world in which we live, because it is the true theology of the Word.

Bila Lutheranisme menciptakan sistem doktriner, dan pietisme serta Anabaptisme menarik diri dari keterlibatan dalam transformasi kebudayaan, hanya iman Reformed saja yang menyediakan bagi kita teologi kebudayaan yang benar-benar relevan bagi dunia yang sekarang kita hidupi, sebab ia adalah teologi Sabda yang sejati.

Rapat Hasil Sidang Anggota I

RAPAT BERSAMA PENGURUS LENGKAP & PANITIA PEMILIHAN PENGURUS BARU
MINGGU, 19 NOVEMBER 2006 (18.00-20.10)
Di Basement GKMI Kudus Rayon 1
Agenda:
Pemaparan Pembina mengenai Visi dan Arah KRM
Pembahasan Hasil Sidang Anggota I
Penetapan Program-progam 2007
Pemilihan Kandidat Ketua KRM secara Tertutup
Pimpinan Rapat:
Elroy (Ketua KRM) dan Victor (Ketua PPP)
Hadir: 19 orang
Elroy merekam pembicaraan pimpinan sidang dalam whiteboard


Victor, pimpinan sidang yang telah siap dengan agenda yang akan dibicarakan. Hari Sabtu, bersama dengan Elroy bertemu dengan pembina untuk mempersiapkan agenda sidang dan materi yang akan dibicarakan. Para pemimpin yang baik!

Suasana serius namun santai













Suasana hampir selesainya acara rapat bersama
VIVA METANOIA!
Lanjutkan budaya rapat yang baik dan terarah!

Iman Reformed bukan Kumpulan Ide

The Reformed Faith, then, is not merely a collection of disconnected ideas, but it purports to be a unity, a vital organism of thought rising out of an overempowering conception of God and his claims on man.

Jadi, Iman Reformed bukanlah sebuah kumpulan ide-ide yang tidak terkait, tetapi ia merupakan suatu kesatuan, suatu organisme pemikiran vital yang bertumbuh dari suatu konsepsi yang membangkitkan mengenai Allah dan klaim-klaimnya atas manusia.

Resensi Buku: Calvin (Elroy)

RESENSI BUKU:
SUATU PENILAIAN MENGENAI REFORMATOR GEREJA

ELROY NATHANIEL[1]


Dankbaar, D. W. Calvin: Jalan Hidup dan Karyanya. Jakarta: Gunung Mulia, t.t.



CALVIN, SIAPAKAH DIA?

Calvin, seorang anak kecil yang pertama muncul di Noyon pada tanggal 10 Juli 1509. ia memulai kehidupannya dengan belajar di College des Capettes di Noyon. Melanjutkan ke College Montaigu di Paris. Di sana ia mendapat gelar Magister dalam ilmu pengetahuan bebas [liberal arts, ed.]. Tahun 1528-1531, ia belajar hukum di Orléans dan Bourges serta mendapat gelar dalam ilmu hukum. Namun setelah ayahnya, Gerard Cauvin meninggal, Calvin berpindah haluan menuju sekolah teologi. Ia belajar di College France. Di sini yang berkembang justru aliran humanisme. Hal ini kemudian mendapat cukup perhatian. Namun, di Paris itu ia malah tinggal di rumah seorang penganut reformasi, Etienne de la Forge. Calvin sontak menaruh pengertian dan kemudian membandingkannya dengan humanisme dan ajaran Katolik Roma. Dari sinilah ia kemudian mendapat suatu perbedaan yang mencolok pada ajaran mengenai transubstansiasi dan amal-amal baik. Ia kemudian beralih mendalami ajaran reformasi melalui literatur milik Luther, Lefevre d’Estaples dan lainnya. Mulailah pikirannya terbuka dan ia cukup mendapat banyak teman di saat itu.


AWAL PERJUANGAN

Calvin mengawali perjuangan dengan ditemani oleh Nicholas Cop, seorang rektor baru di Universitas Paris. Suatu ketika, ia diberi kehormatan untuk menyampaikan pidato di hadapan mahaguru-mahaguru di universitas itu. pidato itu berkenaan dengan peringatan Hari Segala Orang Suci [1 November, ed.]. Namun, apa yang terjadi? Di saat itu Calvin yang berdiri di belakangnya bertekad untuk menyebarkan ajaran reformasi melalui pidato Cop. Jadilah Nicholas Cop berkhotbah di sana. Mengutip beberapa ayat Alkitab serta menjabarkan ajaran mengenai keselamatan melalui iman semata tanpa amal-amal baik. Terang saja, orang-orang dalam gereja ribut. Mereka kemudian seorang dengan yang lain berkata, “Ini berbau kemurtadan Luther!” Memang Lutherlah inspirasi mereka. Maka tamatlah pidato itu. Calvin dan kawannya itu segera pergi ke luar kota melarikan diri. Karena ada ucapan, penganut reformasi akan dianiaya dan dihukum mati.

Perjuangan tidak berhenti di situ. Iman yang tumbuh subur dalam jiwa Calvin itu semakin mendorong Calvin untuk belajar dan mengabarkannya ke seluruh dunia. Ia akhirnya menerbitkan suatu buku yang berjudul Institutio. Namun Calvin tidak menulis namanya. Ia ganti dengan Charles d’Espeville. Buku yang terbit tahun 1536 di Basel mendapat sambutan baik dan laku terjual. Ia melanjutkan pengembaraan panjang ke Claix menemui du Tillet. Di sana pengetahuannya bertambah banyak mengenai reformasi. Kemudian berangkatlah mereka ke Orléans dan Poitiers. Di sini penganiayaan dan pembunuhan terhadap penganut reformasi terjadi dengan hebatnya. Calvin menyadari benar bahaya mendekatinya. Namun semangatnya tak layu. Ia malah terus melangsungkan pengajarannya di desa-desa Claix itu sambil mengendap-endap. Tak lama memang, setelah itu mereka ke luar negeri. Mereka ke Strasbourg.


PERJUANGAN PEMBARUAN DI JENEWA

Perjuangan paling sengit terjadi saat Calvin dipanggil pemerintah Jenewa atas ajakan Farel, teman sejawatnya. Tiba di Jenewa, ajaran Katolik Roma cukup kental di sana. Namun Calvin berupaya untuk menunjukkan ajaran reformasi yang ia yakini dapat mempertanggungjawabkan itu untuk disosialisasikan. Tidak mudah memang. Ajaran itu mula-mula diterima, tetapi setelah sekian lama akhirnya terjadi keributan juga. Masalahnya ada pada tata ibadah dan beberapa pokok pengajaran. Kontan saat itu Calvin segera diusir bersama dengan sahabatnya Farel. Mereka dianggap melanggar ketentuan di dalam tata ibadah gerejawi. Beberapa pengacau utusan Courat yang sudah terpenjara. Rumah kediaman Calvin dan Farel ditembaki. Mereka pun akhirnya dituduh pembangkang karena enggan melaksanakan upacara-upacara sakramen seperti perjamuan suci. Mereka berdua terbuang dari Jenewa (1538).

Namun, perjuangan belum selesai. Di kemudian hari Calvin kembali dipanggil oleh pihak dewan kota di Jenewa. Calvin sebenarnya sudah enggan dan ia pun menolak dengan berbagai alasan seperti ia ingin menulis buku dan mendalami ajarannya. Namun, sahabatnya Farel kembali menekan dirinya untuk kembali ke Jenewa dan membenahi tingkah laku dan ajaran di sana. Semenjak keluarnya Calvin dari sana keadaan tidak bertambah baik, malah semakin kacau dengan adanya pihak pemerintah Bern ingin menguasai Jenewa. Tindakan ini dilakukan melalui berbagai cara. Mulai dari perekonomian sampai hal-hal gerejawi. Semangat yang tak padam dari Calvin dan juga perjuangannya yang begitu panjang, membawa perubahan. Ia kembali ke sana dan melakukan suatu revolusi besar-besaran. Melawan Sadoleto, orang yang tinggi ilmunya, namun mengikuti ajaran yang menyimpang, Calvin pun menang. Menghadapi Michael Servet, sarjana teologi yang berselisih mengenai pengakuan iman pada bagian “Kristus turun dalam kerajaan maut,” Calvin pun tak gentar. Padahal sewaktu itu namanya hampir-hampir dicaci maki dan disudutkan oleh berbagai lapisan masyarakat karena dianggap pembohong besar. Mengajarkan ajaran palsu. Michael Servet pun terus mempertahankan pendapat. Ia tak kenal takut. Bahkan Calvin pun dipaksa bekerja sama dengan pihak dewan Katolik Roma untuk mendapati dakwaan-dakwaan pada diri Michael Servet. Ini yang kemudian menjadikan reformasi tercoreng. Namun, akhirnya, Michael Servet pun sadar ia tidak bisa bertahan dengan pendapatnya. Hukuman mati dan bahkan penggal sudah ada di depan mata. Ia tak lagi bisa menyangkal terhadap reformator muda itu.


CALVIN, ATURAN DAN DERITANYA

Hukuman mati atau penggal menjadi suatu tindakan peradilan yang sungguh kejam pada waktu itu. Bagaimana tidak, setiap mereka yang melanggar peraturan diperingatkan, tetapi bila terus membangkang akan terkena hukuman. Seorang pemberontak melalui pengajaran atau penyimpangan dengan mengadakan keributan-keributan pernah dihukum penggal. Seperti matinya Sadoleto atau Michael Servet. Peraturan lainnya pun dianggap terlalu ketat dan mengganggu kehidupan pribadi tiap personal. Calvin sadar dengan berbagai-bagai aturan yang ditulis, tetapi perlu juga dilaksanakan sesuai dengan ketentuan. Calvin tak hanya ingin peraturan itu tertulis di atas kertas. Hal ini kemudian yang menarik kesimpulan banyak orang pada saat itu, bahwa Calvin sangat ekstrem dan kejam. Hukuman gantung, penggal dan dibakar hidup-hidup di atas api menjadi semacam kelaziman yang begitu menyedihkan. Namun, apakah Calvin seperti itu?

Bila kita tengok surat-suratnya kepada beberapa sahabat, maka fakta itu perlu ditinjau kembali. Calvin adalah seseorang yang cerdas dan berbudi. Ia tidak ingin melakukan sesuatu yang dirasa melampaui batas tertentu yang akan menimbulkan respek yang buruk. Sikap seperti ini ditunjukkan jelas-jelas di hadapan teman-temannya. Ia tidak marah dan menaruh dendam pada orang-orang yang pernah memusuhi atau bahkan mengkhianatinya. Ia tetap sabar. Meskipun berbagai penderitaan datang. Saat istrinya, Idelette de Bure meninggal, Calvin tetap tabah dan malah semakin menyadari betapa istrinya itu menginginkan Calvin terus berjuang menumbangkan “rezim-rezim” yang menyimpang dari ajaran yang benar.


AKIBAT PERATURAN DISIPLIN

Perjuangan yang panjang nan lelah, namun membawa perubahan yang kentara. Itulah yang terjadi di Jenewa. Peraturan ditegakkan, disiplin gereja berjalan, tata ibadah dan penggembalaan serta tata tertib dalam masyarakat berjalan dengan semestinya. Calvin pun mulai tersenyum. Perjuangan untuk memperbarui keadaan di Jenewa telah berhasil ia lakukan. Masyarakat hidup dalam pengabdian yang benar kepada Allah. Segala kemewahan yang menonjol mulai disingkirkan dengan berbagi kepada orang miskin. Pesta-pesta meriah yang mengosongkan jiwa mulai ditinggalkan. Bangkitlah masanya Reformasi. Akademi-akademi teologi saat itu sudah dibangun. College de la Rive, yang dulu di bawah Castellio sudah diperbaiki. Akademi ini terdiri atas dua bagian yaitu schola privata dan schola publica. Keduanya merupakan sekolah Latin yang merupakan kombinasi antara sekolah rendah dan lanjutkan. Dalam kurun tiga tahun akademi ini menyerap ribuan siswa dari berbagai negara. Para pembimbing pun tak segan macam Theodorus Beza dan Pierre Viret ada di sana.


BAGAIMANA KITA MENANGGAPI BUKU INI?

Buku ini penuh dengan lika-liku kehidupan seorang reformator yang benar-benar teguh imannya dalam ajaran reformasi. Pengabdian yang tulus dan juga kerja keras yang tinggi membuat dia menjadi salah satu tokoh reformasi yang meninggalkan banyak harapan bagi kita di sini dan kini. Perjuangan untuk mengadakan revolusi terhadap suatu ajaran yang menyimpang, menuju pada dasar hidup yang sebenar-benarnya melalui pendalaman Alkitab yang sungguh. Calvin paham benar akan hal ini. Ia rajin dalam membaca buku dan juga menafsirkan Alkitab. Tafsiran-tafsirannya merupakan bukti bahwa ia tak setengah-setengah menunaikan tugas pengabdiannya. Ia gemar belajar! Tubuhnya sampai sakit, kepalanya pening, pikirannya jenuh, tetapi semua itu dirasa sangat membahagiakan dirinya. Sekalipun ia harus kehilangan nyawa. Seolah saat ia sakit, ia berhenti mengerjakan tugasnya. Ia tak senang akan hal ini. Ia benar-benar teladan.

Dalam hal ini, berbagai kutipan surat-surat Calvin sangat menunjang bagi kita untuk belajar memahami sifat dan karakter Calvin tak memendam semangat radical revolution yang konyol, awur-awuran. Ia suka terhadap perubahan yang berangsur namun menunjukkan adanya aktualitas yang nyata bagi kemuliaan Allah. Besar dan sangat harapan reformator ini melakukan revolusi. Revolusi menuju arah pembaruan ajaran, tata ibadah gereja, spiritualitas jemaat dan juga aktualitas yang nyata. Dan itu pun terpenuhi di saat terakhir hidupnya yang semakin lelah. Ajaran-ajarannya yang memukau, memikat dan menarik perhatian adalah salah satu rahasia keberhasilannya. Khotbah-khotbahnya yang terarah, alkitabiah serta ditunjang dengan kepekaannya terhadap keadaan sosial masyarakat membuat jemaat saat itu kagum pada dirinya. Seorang penulis cepat [stenografer, ed.] asal Perancis, pernah membukukan khotbah-khotbah Calvin sebanyak kurang lebih 59 jilid yang tebal-tebal. Setiap satu tahun, kira-kira ia mencatat hampir dua ratusan khotbah-khotbahnya. Kalau seumur hidup penulis cepat itu mencatat, maka kira-kira kita bisa bayangkan berapa banyaknya.

Dr. Dankbaar mungkin menjadi salah satu saksi dari penulis cepat asal Perancis itu. ia meletakkan kritik-kritik dan pertimbangan-pertimbangan yang logis pada diri seorang Calvin. Ia mampu melakukan perubahan pada susunan peristiwa-peristiwa agar secara urut dan tidak menimbulkan salah pengertian.

Biografi Calvin ini sangat menolong banyak pihak tentang bagaimana cara berjuang dalam zaman sekarang ini. Mungkinkah melalui mukjizat-mukjizat, penyembuhan-penyembuhan, atau nubuatan? Dan setiap hari berkat dan berkat? Kalau kita menengok, justru di sini Calvin menyalis secara “cerdas” bagaimana Luther bertindak. Ia lebih kepada ajaran yang benar demi kemuliaan Allah. Atau, ia melihat sosok rasul Paulus yang kenyang penderitaan dan pengalaman hidup. Mereka berjuang dengan cara yang sama. Ajaran, pengalaman, dan penderitaan. Tidak melalui nubuatan atau mukjizat lain. Bukan kita menonjolkan “fanatisme” terhadap reformasi. Namun, keadaan sekarang inilah yang “mengganggu” diri kita untuk kembali menilik bagaimana para reformator gereja berjuang. Dengan cara apa kita membangun komunitas kerajaan Allah yang teguh yakni berpegang pada ajaran yang benar.

Jelas yang ingin diungkapkan oleh Dr. Dankbaar akan menggugah hati kita untuk membaca ulang buku “lawas” nan berharga ini. Biarpun warna kekuning-kuningan mendominasi, tetapi isinya tak terbeli. Pelajaran teologis yang tajam dan sederhana, hingga kita semua mengerti. Bukan hanya para reformator itu saja. Pemaparan mengenai Ketritunggalan Allah, karya keselamatan dalam Kristus, anugerah semata, dan hal-hal lain secara gamblang ditegaskan oleh Calvin. Tidak ada yang disembunyikan. Semua dibeberkan dan “siap” untuk diuji kebenarannya. Namun, Calvin tak tinggi hati. Ia ingin supaya dipahami secara benar dan bertindak adil. Tidak saling menyudutkan. Inilah yang menjadi kunci sukses Calvin berhubungan dengan teman-teman yang kadang juga salah mengerti atau kurang paham. Ia tak lekas mengklaim secara ekstrem, tetapi “supaya ia berhenti bertindak dan berpikir ulang mengkaji setiap perkataannya.” Tak mudah memang. Perlu banyak belajar dan memahami satu per satu. Berbagai pesan terungkap di sini dan tentunya kelemahan pun ada. Bagaimana pertobatan Calvin tidak diungkap secara jelas. Dan, siapa nama-nama anaknya pun tak disebut. Mungkinkah Calvin senior memiliki penerus bagi perjuangannya? Jawabnya, ada! Kita adalah pewarisnya! Ia berdedikasi tinggi untuk mengabdikan hidup melalui panggilan masing-masing, mengajak kita semua, rapatkan barisan dan berjuang!


(Diedit dengan perubahan minor oleh Nindyo Sasongko)

[1]Elroy Nathaniel adalah Ketua Komisi Remaja Metanoia untuk masa jabatan 2005-2007. Resensi ini dibuat pada tahun 2005, ketika ia masih duduk di bangku kelas 10 SMA.

Reformed as a Life System

Only the Reformed Faith as a life system is able to challenge modernity by this unity of conception alone as given in the Reformed Faith we might be enabled once more to take our stand, by the side of Romanism, in opposition to modern Pantheism.

Hanya Iman Reformed sebagai suatu sistem kehidupan mampu untuk menantang modernitas dengan kesatuan cara pandangnya saja, sebagaimana kita temukan dalam Iman Reformed, sehingga kita dimampukan untuk sekali lagi mengambil posisi di mana kita berdiri, di samping Romanisme,
[1] beroposisi dengan Panteisme[2] modern.


[1]Tradisi Katolik Roma yang juga memiliki kesatuan cara pandang kehidupan. Kita boleh mengakuinya sama-sama sebagai pewaris ajaran para rasul.
[2]Panteisme percaya Allah dan dunia tidak dapat dibedakan. Allah adalah dunia, dan dunia adalah Allah.

Sunday, November 19, 2006

Ke Pare, 19 November 2006

"HUUIIHH, TERNYATA SATENYA UENAK TENAN!!!"
KATA BANG "YOS"
HABIS BERAPA TUSUK YOS???

Bar makan sate tak gitaran sik, yo Bang???





Bersama Pdt. Sunarto dan Pengurus GKMI Efrata, Pare


Di mobil, dalam perjalanan pulank!



Suasana istirahat di Tuban



















Pembinane ya nggak mau kalah, minta dijepret juga

Bang Yos in action




Nah ini akhir action mereka menjelang mobil sampai di Juwana.
Kebanyakan sate, ya Yos?? Lho emangnya Bayu habis berapa???







Tebak Siapa???


SIAPA DIA???

Yang bisa nebak, dapat hadiah dari Bang Haji . . .

Saturday, November 18, 2006

Proposal Bulan Reformasi

RANCANGAN BULAN REFORMASI 2006
KOMISI REMAJA METANOIA GKMI KUDUS

PROPOSAL


I. Latar Belakang dan Tujuan

Bulan Oktober akan ditetapkan sebagai Bulan Reformasi. Di kalangan GKMI-GKMI, peringatan Reformasi hampir-hampir terlupakan; hanya dalam hitungan jari saja ada GKMI yang mengingat Reformasi. Demikian pula tak banyak gereja dalam tradisi Reformasi yang mengadakan peringatan Reformasi secara istimewa. Peringatan hari yang bersejarah untuk gereja Tuhan ini kian tidak populer mungkin oleh sebab pemaknaan yang keliru mengenai sejarah. Sejarah berarti menghafalkan nama, tempat, peristiwa dan kapan terjadinya. Bicara tentang Reformasi, beberapa orang segera mengenakan kacamata kecurigaan dan berpersepsi negatif bahkan alergi terhadap sederetan nama tokoh yang berasal dari Jerman, Perancis, atau Swiss, sehingga peringatan Reformasi secara salah kaprah ditangkap sebagai upaya “pembeoan” terhadap pikiran orang-orang asing yang hidup di masa lampau itu. Dalam konteks seperti ini, mengapa Komisi Remaja Metanoia menetapkan peringatan Reformasi selama satu bulan?

Pertama, Komisi Remaja Metanoia perlu diajar untuk memahami sejarah bukan semata-mata mengingat-ingat peristiwa yang telah silam, tetapi menghadirkan masa lampau dalam konteks kekinian. Meletakkan keyakinan bahwa Gereja bukan semata-mata sebagai kumpulan orang-orang percaya yang bersepakat mengadakan persekutuan, bukan pula persekutuan jemaat lokal, tetapi Gereja sebagaimana yang Allah lihat—yakni kaum pilihan Allah yang berasal dari sepanjang abad dan segala tempat—maka, peringatan Reformasi merupakan pesta rohani akbar, yakni bahwa jemaat pada masa kini bersama-sama dengan kaum saleh di surga mempersembahkan pujian dan syukur kepada Allah yang memelihara Gereja-Nya dalam kemurnian Injil Kristus.

Kedua, Komisi Remaja Metanoia hendak mewarisi semangat dan kesetiaan para leluhur iman, yakni kobaran api demi kembali tegak dan kokohnya Injil, yang telah terpinggirkan, dengan dilambari etos bagi kemuliaan Allah semata. Kiranya remaja tidak menerima puing-puing kejayaan masa lampau yang telah kehilangan vitalitasnya. Itu berarti remaja reformatoris mampu menalar, mengkaji, serta berefleksi mengenai praksis menggereja pada masa kini dalam matra iman yang dikobarkan oleh para reformator.

Ketiga, Komisi Remaja Metanoia bertekad untuk membangun suatu cara pandang Kristen mengenai dunia (Christian worldview). Reformasi bergerak melampaui ranah spiritual-privat kepada suatu sistem yang utuh dan menyeluruh sehingga mentransformasi kultur dan kemasyarakatan. Reformasi berdampak besar bagi sejarah dunia, khususnya di bidang kemerdekaan berpikir, politik, seni dan kebudayaan. Memperingatinya, maka remaja perlu: (1) menyadari bahwa Allah menempatkan remaja Kristen di dunia milik-Nya untuk membawa misi Allah yang berdampak luas; (2) membaca dan mencermati peta wawasan-wawasan dunia lain yang saling berbenturan; (3) membangun cara berpikir yang sistemik dan sistematik berfondasikan logika Kitab Suci yang bertitik tolak pada sejarah penebusan; (4) mempersembahkan hati kepada Allah dengan segera dan dengan tulus.


II. Tema Bulan Reformasi 2006

“I Offer My Heart to You, O Lord!”

III. Program Kegiatan

1. Kebaktian Minggu dengan Tema dan Liturgi Khusus
2. Lokakarya Christian Worldview (waktu PA Sabtu)
3. Pertemuan raya Kelompok-kelompok Pemuridan Remaja
4. Kuis Reformasi
5. Publikasi dan Penerbitan

Ad II.1. Kebaktian Minggu dengan Tema dan Liturgi Khusus

Turning Points of the Reformation

1 Oktober
The Turning Point: Mana Gereja yang Benar?
Ev. Moses D. Livingstone

8 Oktober
The Turning Point: Persatuan Tubuh Kristus
Ev. Frans Pasaribu

15 Oktober
The Turning Point: Bangkitnya Kesadaran Intelektual
Pdt. Rudiyanto

22 Oktober
The Turning Point: Pembaruan Hidup Rohani
Ev. Heru Himawan

29 Oktober
Teologi Salib vs. Teologi Kemuliaan
Ev. Nindyo Sasongko

* Dimohon kesediaan para pelayan firman untuk menyiapkan liturgi khusus sesuai dengan tema. Liturgi bertujuan untuk mengajar remaja mengenal dan mencintai ibadah yang alkitabiah. Liturgi dapat kami terima paling tidak seminggu sebelum kebaktian untuk diperbanyak.

** Dimohon agar pelayan firman membuat paper naskah khotbah. Naskah ini akan diterbitkan dalam sebuah buku risalah pengajaran pada bulan November 2006 dan dibagikan kepada anggota remaja. Tujuan agar remaja memahami relevansi teologi Reformasi untuk masa kini, sehingga mampu mengapresiasi pengajaran yang berpusatkan kepada Allah daripada teologi yang berpusatkan pada manusia yang sekadar bercorak orthofeely.

Ad. II.2. Lokakarya Christian Worldview

7 Oktober
Teisme Kristen Dasar
Ev. Frans Pasaribu

14 Oktober
Logika Sejarah Penebusan
Pdt. Rudiyanto

22 Oktober
Memilih Wawasan Dunia
Ev. Heru Himawan

29 Oktober
How Should We Then Live?
Sdr. Yusak Manuputty

* Dimohon agar pelayan firman membuat paper. Naskah ini akan diterbitkan dalam buku risalah pengajaran pada bulan November 2006 dan dibagikan kepada anggota remaja.

Ad. II.3. Pertemuan raya Kelompok-kelompok Pemuridan Remaja

Pembinaan Teologi Reformasi I
Topik : “IBADAH REFORMASI: MENYENANGKAN ALLAH ATAU MENYAMANKAN MANUSIA?”
Dipimpin oleh : Ev. Moses David Livingstone

Pembinaan Teologi Reformasi II
Topik : “MENGAPA SAYA HARUS MENJADI SEORANG REMAJA REFORMED?”
Dipimpin oleh : Ev. Setyowati

Untuk waktu dan tempat akan diputuskan oleh pengurus Korem dan segera dikonfirmasikan kepada pembicara.

Ad. II.4. Kuis Reformasi

Pelaksanaan di tempat terbuka kanopi depan kantor gereja.

Waktu dan teknis pelaksanaan akan diatur selanjutnya oleh pengurus Korem.

Ad. II. 5. Publikasi dan Penerbitan

Publikasi bertujuan memberi informasi kepada anggota-anggota remaja mengenai adanya acara Bulan Keluarga dan pentingnya berpartisipasi dalam acara ini. Sedangkan penerbitan bertujuan memperkenalkan teologi reformasi dalam bentuk tulisan, sehingga anggota-anggota remaja dapat membaca dan merenungkannya di luar lingkungan gereja; juga menjadi wahana pemuridan bagi para remaja dengan melihat betapa seriusnya tim pelayan remaja dalam berkomitmen pada teologi Reformasi.

Program
Pembuatan pamflet acara Bulan Reformasi
Penerbitan buklet-buklet teologi Reformasi setiap Minggu
Penerbitan risalah materi-materi Bulan Reformasi November 2006


III. Penutup

Memang, tanggung jawab kita sangatlah besar, Kawan! Tetapi di tengah-tengah keterbatasan kita baik dalam daya maupun waktu, marilah kita—dalam segala doa dan perjuangan—terus bergulat untuk merebut generasi ini untuk dipersembahkan ke hadapan Allah, di tengah-tengah benturan-benturan wawasan dunia yang berlomba-lomba mencari pengikut ataupun pelanggan. Demi Kekristenan yang militan, injili dan moderat pada masa yang akan datang. Semoga ini menjadi tekad kita bersama. Hingga hadirnya konsumasi agung: Kerajaan Allah di muka bumi!


TERPUJILAH ALLAH!




Kudus, 10 September 2006

Pembina Komisi Remaja Metanoia GKMI Kudus,



Nindyo Sasongko

Thursday, November 16, 2006

Sidang Anggota I

Sidang Anggota I
Graha Kinasih, 5 November 2006









































































APAKAH IMAN REFORMED ITU?


1. Alkitab. Aku percaya bahwa satu-satunya tujuanku di dalam hidup dan mati adalah untuk memuliakan Allah dan menikmati Dia selama-lamanya; dan bahwa Allah mengajar aku bagaimana untuk memuliakan Dia dalam Firman-Nya, yaitu Alkitab, yang Ia telah berikan melalui inspirasi yang tak dapat khilaf dari Roh Kudus-Nya, supaya aku dapat dengan pasti mengenali apa yang harus kupercayai mengenai Dia dan kewajiban yang Ia tuntutkan dariku.


2. Allah. Aku percaya bahwa Allah adalah Roh, tidak terbatas, kekal dan tiada tertandingi dalam segala keberadaan-Nya; satu Allah namun tiga pribadi, Sang Bapa, Sang Putra dan Sang Roh Kudus, Penciptaku, Penebusku dan Pengudusku; yang di dalam kuasa dan hikmat, keadilan, kebaikan dan keadilan-Nya, aku dapat menaruh kepercayaanku.


3. Penciptaan. Aku bercaya bahwa surga dan bumi, dan segala sesuatu di dalamnya, adalah karya tangan Allah; dan segala yang Ia telah buat Ia kendalikan dan perintah dalam semua geraknya; sehingga mereka memenuhi tujuan akhir untuk apa mereka diciptakan, dan aku yang percaya kepada-Nya tidak akan dipermalukan tetapi mendapat peristirahatan yang aman dalam perlindungan kasih-Nya yang mahakuasa.


4. Manusia. Aku percaya bahwa Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupa-Nya, dalam pengetahuan, kebenaran dan kekudusan, dan dibawa masuk ke dalam suatu perjanjian kehidupan dengan Dia, untuk mematuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh Dia; dan karena keberdosaan oleh kesengajaan melawan Allah, manusia jatuh ke dalam dosa dan sengsara, di mana saya pun mengambil bagian di dalamnya ketika saya dilahirkan.


5. Kejatuhan. Aku percaya bahwa, setelah jatuh di dalam keberdosaan Adam, moyang percayaku, secara natur aku ini adalah anak kemurkaan, di bawah penghukuman Allah dan rusak di dalam tubuh dan jiwa, condong kepada kejahatan dan terpaut kepada kematian yang kekal; dalam keadaan menyedihkan ini tak mungkin bagiku untuk dilepaskan, kecuali melalui anugerah yang tak terperi dari Allah Juruselamatku.


6. Anugerah. Aku percaya bahwa Allah tidak pernah meninggalkan dunia ini binasa di dalam keberdosaannya, tetapi oleh karena kasih-nya yang besar kepada dunia ini, maka sejak kekekalan Ia telah berkenan memilih bagi diri-Nya sendiri sekumpulan besar umat yang tak dapat dihitung, untuk membebaskan mereka dari dosa dan sengsara mereka, dan dari mereka Allah membangun Kerajaan kebenaran-Nya di atas dunia: di dalam kerajaan itulah aku dimantapkan bahwa aku memiliki bagian, jika aku berpegang teguh kepada Kristus.


7. Kristus. Aku percaya bahwa Allah telah menebus umat-Nya bagi diri-Nya sendiri melalui Yesus Kristus Tuhan kita; yang meskipun Ia dulu dan untuk seterusnya adalah Anak Allah yang kekal, namun demikian Ia dilahirkan dari seorang perempuan, dilahirkan di bawah kuasa hukum Taurat, supaya Ia dapat menebus mereka yang berada di bawah kutuk hukum Taurat: Aku percaya bahwa Ia mengangkut hukuman atas dosa-dosaku ke atas tubuh-Nya di kayu salib, dan memenuhkan dalam diri-Nya sendiri ketaatan yang harus aku tanggung oleh sebab tuntutan kebenaran Allah, dan kini mempersembahkanku di hadapan Bapa-Nya sebagai harta milik yang telah dibeli dengan harga yang lunas dibayar, sebagai puji-pujian bagi kemuliaan anugerah untuk selama-lamanya: dan dengan demikian aku menahan diri untuk memegahkan kebaikan-kebaikanku, sehingga aku hanya menaruh kepercayaanku hanya di dalam darah dan kebenaran Yesus Kristus Penebusku.


8. Tuhan. Aku percaya bahwa Yesus Kristus Penebusku, yang mati bagi pelanggaran-pelanggaranku telah dibangkitkan kembali untuk pembenaranku, dan terangkat ke surga, di mana Ia kini duduk di kanan Allah Bapa yang mahakuasa, dan terus-menerus bersyafaat bagi umat-Nya, dan memerintah seluruh isi dunia sebagai kepala atas segala sesuatu demi gereja-Nya: sehingga aku tak perlu lagi takut serta dapat mengerti dengan sungguh bahwa tidak ada sesuatu pun yang dapat merebut aku dari tangan-Nya dan tidak ada sesuatu pun yang dapat memisahkan aku dari kasih-Nya.


9. Roh Kudus. Aku percaya bahwa penebusan yang dilaksanakan oleh Tuhan Yesus Kristus secara efektif diterapkan kepada seluruh umat Allah oleh Roh Kudus, yang mengerjakan iman di dalamku dan karenanya mempersatukan aku kepada Kristus, membarui seluruh keberadaanku seturut gambar dan rupa Allah, serta memampukan aku lebih dan lebih lagi untuk mati bagi dosa dan untuk hidup di dalam kebenaran; hingga tiba waktunya karya tak terperi ini disempurnakan di dalam aku, maka aku pun akan diterima di dalam kemuliaan: di dalamnya pengharapan agung itu berada—pada masa kini aku harus selalu berjuang untuk menyempurnakan kekudusan di dalam takut akan Allah.


10. Injil. Aku percaya bahwa Allah menuntutku, dalam kuasa Injil, pertama-tama untuk menyadari dosa dan sengsaraku serta menanggapi rahmat-Nya di dalam Kristus; aku pun kemudian harus berbalik dengan segala penyesalan dan rasa benci terhadap dosa; aku berteduh kepada Yesus Kristus semata-mata bagi keselamatanku: sehingga, ketika aku dipersatukan dengan Dia, aku dapat menerima pengampunan bagi dosa-dosaku dan diterima sebagai orang benar dalam pandangan Allah, semata-mata hanya oleh kebenaran Kristus yang diimputasikan kepadaku dan diterima hanya melalui iman: dan oleh karenanya aku yakin bahwa aku diterima dalam bilangan umat Allah dan memiliki segala hak istimewa sebagai anak Allah.


11. Perbuatan Baik. Aku percaya bahwa, setelah diampuni dan diterima oleh karena kebaikan Kristus, selanjutnya diwajibkan bagiku untuk berjalan di dalam Roh yang Ia telah berikan kepadaku, dan yang oleh-Nya kasih dicurahkan dengan berlimpah di dalam hatiku; untuk memenuhi utangku kepada Kristus Rajaku; dan dengan setia melaksanakan segala kewajiban yang dituntutkan bagiku oleh hukum yang suci dari Allah Bapaku yang di surga, dan selalu tercermin dalam hidup dan perilakuku, sebagaimana yang tercermin dalam teladan sempurna Kristus Yesus Pemimpinku, yang telah mati bagiku dan memberikan Roh Kudus-Nya sehingga aku dapat melakukan pekerjaan baik yang Allah telah persiapkan sebelumnya; Ia mau aku berjalan di dalamnya.


12. Gereja. Aku percaya bahwa Allah telah menetapkan Gereja-Nya di dalam dunia dan menganugerahinya pelayanan Firman dan titah kudus Pembaptisan, Perjamuan Kudus dan doa; agar melalui sarana-sarana ini, kekayaan anugerah-Nya di dalam Injil dapat dikenali di dalam dunia, dan—oleh berkat Kristus dan karya Roh Kudus dalam hal-hal tersebut, serta dengan menerima sarana-sarana itu—manfaat penebusan dapat diteruskan kepada umat-Nya: oleh sebab itu pula, hal ini diwajibkan kepadaku supaya aku berketetapan hati pada sarana-sarana ini dengan rajin, siap sedia, dan penuh doa, sehingga melalui hal-hal tersebut aku dapat diajar dan dikuatkan di dalam iman, di dalam kekudusan hidup dan di dalam kasih; dan bahwa aku akan memakai upaya-upaya yang terbaik untuk mengemban Injil tersebut dan menjadi duta bagi sarana-sarana anugerah itu ke seluruh dunia.


13. Masa Akhir. Aku percaya bahwa sebagaimana Yesus Kristus mula-mula datang di dalam anugerah, demikian pula Ia akan datang untuk kedua kalinya di dalam kemuliaan, untuk meghakimi dunia di dalam kebenaran dan menganugerahkan hadiah kekal-Nya kepada tiap-tiap orang tebusan; dan aku percaya bahwa apabila aku mati di dalam Kristus, maka pada waktu kematian jiwaku akan disempurnakan di dalam kekudusan dan akan pulang kembali kepada Tuhan; dan tatkala Ia akan kembali dalam kemegahan-Nya, aku akan dibangkitkan dalam kemuliaan dan disempurnakan dalam keadaan yang terberkati, dalam kepenuhan kenikmatan untuk bersekutu dengan Allah hingga kekekalan; dan oleh pengharapan yang menguatkan iman inilah, maka diwajibkan bagiku untuk dengan sukarela mengambil bagian di dalam penderitaan di dunia ini sebagai tentara Kristus Yesus, dan aku yakin bahwa jika aku mati bersama dengan Dia, aku pun akan hidup bersama dengan Dia, jika aku bertahan sampai kesudahannya, aku akan turut memerintah bersama dengan Dia. Dan bagi Dialah, Sang Penebusku, bersama dengan Sang Bapa, dan Sang Roh Kudus, tiga pribadi, satu Allah, adalah kemuliaan selama-lamanya, dunia tiada berakhir. Amin, dan amin!



TERPUJILAH ALLAH!


18-08-08

Still Remember Deeeez???