Prenz, ini alamat baru biar lebih gampank ngingetnya. Ocheee????
Sunday, December 17, 2006
Kop Surat Baroe KRM
Susunan Acara Kemra 2007
(SATU HASRAT BAGI KEBENARAN: KEINDAHAN DAN RELEVANSI TEOLOGI PERJANJIAN)
Di Wisma KSED, Bandungan, 16–18 Januari 2007
Sesi-sesi:
1. Kebaktian Pembukaan: Agama yang Memuliakan Allah oleh Ev. Nindyo Sasongko
2. Materi I: No Place for Truth (Tiada Tempat bagi Kebenaran) oleh Ev. Moses David Livingstone
3. Kebangunan Rohani: Knowing Christ of the Covenant (Mengenal Kristus Perjanjian) oleh Pdt. Rudiyanto
4. Materi II: The Logic of Redemptive History (Logika Sejarah Penebusan) oleh Pdt. Rudiyanto
5. Materi III: Covenant and Growth in Grace (Perjanjian dan Pertumbuhan dalam Anugerah) oleh Sdr. Nindyo Sasongko
6. Materi IV: Covenant and Radical Discipleship (Perjanjian dan Kemuridan Radikal) oleh Ev. Moses D. Livingstone
7. Kebaktian Penutup: A Passion for Truth (Satu Hasrat bagi Kebenaran) oleh Pdt. Rudiyanto
Susunan Acara:
Selasa, 16 Januari 2007
10.00 – 13.00 Yoo Prenzzz, berangkat dari Kudus . . .
13.00 – 14.00 Ciak dulu siang ini di bus, yaaach??!!!
14.00 – 14.30 “Kamarku mana?” Check in ke Seksi Akomodasi
14.30 – 16.00 Kebaktian Pembukaan: Agama yang Memuliakan Allah oleh Ev. Nindyo Sasongko (Koordinator Acara: Bayu Wahyu)
16.00 – 17.30 Bobo’ siang ‘n Mamiri (alias Makanan minuman ringan)
17.30 – 19.00 Sesi I: No Place for Truth oleh Ev. Moses D. Livingstone (KA: Franky S.)
19.00 – 19.30 Dinner, pleezzz . . . !!
19.30 – 20.00 Makin dekat, makin akrab! Nge-game yuuk!!! (KA: Alnest Y.)
20.00 – 21.00 Kebangunan Rohani: Knowing Christ of the Covenant oleh Pdt. Rudiyanto (KA: T. Christhoper C. S.)
21.00 – 21.30 MBA . . . “Malam Bikin Akrab” (KA: Christopher Y. I.)
21.30 – 22.00 Espresso
(22.00 – . . . Briefing)
Rabu, 17 Januari 2007
05.00 – 05.30 Tee, SaaTee . . . (bersama kelompok) (KA: Albert N.)
05.30 – 06.00 Siiaaapp G’raaakkk!!! (KA: Albert N.)
06.00 – 06.30 Tu’ Wa’ Ga’ Pat . . . Biar badan kita sehat!
06.30 – 07.30 Biyyyuurr . . . Dingin-dingin, berani mandi, toch??!!
07.30 – 08.00 Teng-teng, It’s breakfast time!
08.00 – 09.30 Sesi II: The Logic of Redemptive History oleh Pdt. Rudiyanto (KA: Alnest Y.)
09.30 – 10.00 Ada snake, . . . eh, snack dink! Mau gakk??
10.00 – 10.30 Nge-Game lagi, yuuk Prenzzz . . . (KA: T. Christhoper C. S.)
10.30 – 12.00 Sesi III: Covenant and Growth in Grace oleh Sdr. Nindyo Sasongko (KA: T. Christhoper C. S.)
12.00 – 13.00 Bincang-bincang kelompok (KA: Bayu W.)
13.00 – 13.30 Waah, lapeer, menu siang dah siap toch?? Sikkaaat . . . !!!
13.30 – 15.30 Bobo’ siang. Eh, jangan lupa latihan kelompok . . .
15.30 – 16.00 Ada mamiri lagi. Asyiikkk, cooy!!!
16.00 – 18.00 Sesi Silakan Pilih (Kapita Selecta) (KA: Franky S.)
18.00 – 19.00 Ajang Unjuk Gigi (KA: Franky S.)
19.00 – 19.30 Huuih, dah laper lagi nech! Evening ciak, ya?
19.30 – 22.00 MPK, alias “Malam Penuh Kenangan” (KA: Christopher Y. I.)
22.00 – . . . Huuaahhemm . . . Bobo’ dulu yach??!!
Kamis, 18 Januari 2007
05.00 – 05.30 Teng-teng, bangun! Makan SaTe! (kelompok) (KA: Bayu W.)
05.30 – 06.00 Apel pagi
06.00 – 06.30 Senam Kesegaran Pagi
06.30 – 07.30 Byuur, byuur . . . Hiii, dinginnn!!!
07.30 – 08.00 Sarapan
08.00 – 09.30 Sesi IV: Covenant and Radical Discipleship oleh Ev. Moses D. Livingstone (KA: Alnest Y.)
09.30 – 12.30 OBOR Metanoia: Outbond-nya Remaja Metanoia (KA: Tan Christhoper C. S.)
12.30 – 13.00 Berezz-berezz . . . n Ciak terakhir di KSED
13.00 – 14.30 Kebaktian Penutup: A Passion for Truth oleh Pdt. Rudiyanto (KA: Christopher Y. I.)
14.30 Aravadaciii! Cheerio! Bye, bye! . . . . Tetap semangat yach??!!!
Thursday, December 14, 2006
Amanat
KSED Bandungan, 16-18 Januari 2007
A Passion for Truth: The Beauty and Relevance of Covenant Theology
Adik-adikku remaja Metanoia,
Dua tahun atau lebih, kita tidak mengadakan Kemah Remaja. Puji Tuhan! Acara yang telah menjadi ciri khas Komisi Remaja ini dapat kembali kita laksanakan pada awal tahun 2007. Kendala utama yang harus kita hadapi pada Kemra tahun ini adalah menentukan tanggal. Otonomi sekolah membuat panitia harus bekerja ekstra keras untuk membuka mata dan telinga lebar-lebar, mendengar info-info sehubungan dengan liburan sekolah-sekolah. Ketidak-sinkronan waktu ini juga yang akhirnya membuat panitia harus memajukan tanggal pelaksanaan dan bergegas mencari tempat retret yang baru.
Bukan hanya itu. Kesigapan panitia yang dipanglimai oleh Albert Nathaniel juga terbukti, di tengah-tengah kesibukan mereka dalam belajar dan membagi waktu dengan kegiatan-kegiatan lain. Tim usaha dana cepat bergerak, sehingga dana dalam tempo yang tak terlalu lama, dana pun terkumpul. Untuk kawan-kawan tim dana, tim acara, tim akomodasi-transportasi, dan banyak yang lainnya, selaku pembina saya menyatakan apresiasi dan rasa bangga saya. Hendaklah kalian semua semakin mengobarkan dengan lebih dahsyat lagi api pelayanan di dalam dirimu. Jangan hanya berhenti pada Kemra kali ini saja.
Adik-adikku semua, Kemah Remaja kali ini memiliki nilai sejarah yang sangat besar. Pertama, Kemra diadakan di awal tahun 2007. Tahun 2007 adalah tahun yang ke-30 bagi Komisi yang kita cintai. Di dalamnya ada agenda besar, yaitu pergantian pengurus. Kepemimpinan “Bang Haji” Elroy akan digantikan dengan kepemimpinan “CzaR” Albert Nathaniel.
Kemra menjadi momentum yang penting untuk mempersiapkan kader-kader yang akan duduk di dalam kepengurusan yang baru. Kalian mungkin akan bertanya, “Bagaimana dengan anggota-anggota yang lain?” Saya katakan, penting! Bahkan penting sekali untuk semua anggota! Sebab, orang-orang yang duduk di dalam kepengurusan bukan anggota elit yang mendapat privilese (hak-hak istimewa). Tanpa anggota, mustahil pengurus berfungsi. Bahkan lebih dari itu, tanpa anggota yang aktif—mendukung pelayanan serta memberikan dedikasi yang tinggi kepada Komisi Remaja Metanoia—niscaya pengurus yang baru akan mandul dalam menjalankan fungsinya.
Jadi pada intinya saya ingin sampaikan, di tahun 2007 ini: saya, kamu—kita semua—harus bangkit! Bangkit dan berjuang demi kemajuan Komisi Remaja. Baik kamu yang akan menjadi pengurus, baik saya sebagai pembina, dan kita semua yang menjadi bagian dari Komisi Remaja Metanoia: Mari kita curahkan perhatian dalam segenap doa dan permohonan serta pergumulan yang serius dengan firman Tuhan demi kejayaan Komisi Remaja kita di tahun-tahun mendatang.
Kedua, Kemra ini kita masukkan dalam peringatan yang baru untuk kita semua, yaitu “Bulan Mennonite.” Saya yakin, ini adalah yang pertama kalinya diadakan di kalangan GGKMI, bahkan pula di kalangan sinode Gereja-gereja Mennonite di Indonesia (GITJ, GKMI dan JKI). Bahkan bisa jadi, inilah yang pertama kalinya di kalangan gereja-gereja Mennonite di seantero dunia, ada satu komisi yang membaktikan bulan Januari sebagai Bulan Mennonite! Ya, saya hampir meyakini hal itu.
Sama halnya dengan Bulan Oktober, yang mulai tahun 2006 kita dedikasikan sebagai “Bulan Reformasi,” demikian bulan Januari menjadi Bulan Mennonite. Di tengah-tengah kian lunturnya jiwa dan semangat Mennonite yang mengedepankan “kemuridan radikal” (radical discipleship), dan digantikan dengan gaya kekristenan baru produk Amerika yang sarat dengan muatan kapitalis, eskapis dan esoteris, saya menyerukan agar Komisi Remaja kita berdiri di atas dasar yang berbeda, berjiwa-semangatkan radical discipleship.
Coba renungkan: Kekristenan macam apa yang paling diminati sekarang ini? Bukankah yang mengandalkan janji-janji berkat materi? Yang suka dihibur dengan janji-janji kelimpahan! Yang menyebarkan pengaruh-pengaruh serta ajaran-ajaran melalui pemilikan modal yang besar—dengan mencekoki kita melalui gedung gereja mega megah, musik-musik yang diefeki dengan piranti mahal, lagu-lagu cengeng yang mudah kita beli dan dengar karena memang punya modal untuk membuat album dan menyebarkannya! Yang meminimalkan penderitaan dan beratnya perjuangan diganti bius-candu yang mungkin sudah mulai kamu isap! Yang menggandrungi dongeng-dongeng dari negeri antah-berantah! Yang suka dengan hal-hal gaib, kuasa-kuasa adi daya! Yang suka mempertontonkan mukjizat-mukjizat yang tidak terbukti kebenarannya! Sadari sejak dini, dan berbalik arahlah, SEGERA! Be a radical disciple!
Radical discipleship sederhananya adalah bertanya dalam diri sendiri, “Apakah yang harus saya lakukan di zaman ini agar saya tetap dapat menjadi murid Kristus yang setia?” Dan jawabnya adalah: Berani tampil beda! Tidak ikut-ikutan. Tidak mengekor. Enggan untuk dicetak dalam pola pikir dunia. Ogah disetir oleh pengaruh-pengaruh buruk. Emoh dipermainkan oleh zaman yang bengkok. Berkata “No way!” untuk agama candu. Tetapi tampillah menjadi penggerak zaman. Berdirilah tegak sebagai pemimpin. Maju sebagai kepala-panglima. Be trend-setters! Biar orang lain yang berjalan di belakangmu, mengikut kamu.
Itu berarti kamu sendiri harus punya prinsip yang tegas dan dewasa. Kamu harus mulai membangun prinsip itu mulai dari sekarang. Membangun prinsip harus diawali dengan pikiran yang ditata oleh firman Tuhan, dan makin selaras dengan Kitab Suci. Dan oleh sebab itulah, tema Kemra kali ini adalah A Passion for Truth: The Beauty and Relevance of Covenant Theology, atau “Suatu Hasrat/Semangat bagi Kebenaran: Keindahan dan Relevansi Teologi Perjanjian.” Mengapa teologi perjanjian? Apa kaitannya dengan radical discipleship?
Menjadi murid Kristus sejati harus mengenal teologi perjanjian. Jelas, teologi perjanjian akan menata pikiran setiap orang Kristen dalam kerangka yang benar. Ada banyak kerangka pikir yang baik, tetapi kita yakin bahwa seorang Kristen harus membangun pola pikirnya berdasarkan Kitab Suci sebagaimana tercermin di dalam teologi perjanjian. Ketika kamu bergulat dengan teologi perjanjian, dan mencintainya dengan segenap hati, maka mata hatimu akan tercelik untuk melihat hukum Allah, ketetapan kekal Allah, anugerah Allah dan Mesias Yesus sebagai Kepala Perjanjian. Jangan mudah disempitkan oleh paham bahwa agama Kristen adalah masalah masuk surga atau neraka setelah kematian. Tidak! Hal itu salah! Teologi perjanjian jauh lebih luas dan dalam dari hal itu, dan sedemikian relevan untuk menjawab pertanyaan bagaimana kamu menjadi murid Kristus di semangat zaman (Zeitsgeist) yang jahat!
Ketika sekarang ini—ya! saat ini!—kamu berkomitmen kepada teologi perjanjian, kamu sudah mulai mengubah arah berjalanmu dibandingkan dengan teman-teman seusiamu. Sementara begitu banyak orang Kristen yang menyukai bualan-bualan rohani, kamu sadar bahwa itu semua merupakan tipuan, dan kamu berkata di dalam dirimu, “Aku tidak mau seperti itu lagi!”—saya katakan, kamu sedang mulai menjadi murid Kristus yang sejati! Murid Kristus yang radikal! Murid Kristus yang dijiwa-semangati oleh Mennonite!
Adik-adikku, di tahun ini kita mempunyai program dan proyek yang besar! Kemah Remaja adalah awal dari semua yang akan kita kerjakan. Maka, mari kita merapatkan barisan dan bersama menjawab tantangan! Saya akan terus mengingatkan kalian: BE REFORMED! Be reformed in doctrine! Be reformed in worship! Be reformed in conduct! Be reformed in practice! Demi terwujudnya remaja-remaja yang Militan, Injili dan Moderat.
TERPUJILAH ALLAH!
Nindyo Sasongko
Wednesday, December 13, 2006
Woro-woro sesi Kemra
Sesinya Kemranya apa saja, sih?
NO PLACE FOR TRUTH: TRUTH, HALF TRUTHS & DECEITS
(TIDAK ADA TEMPAT BAGI KEBENARAN: KEBENARAN, SEPARUH KEBENARAN, TIPUAN-TIPUAN)
oleh Ev. Moses David Livingstone
Melalui sesi ini, kamu akan dibekali:
Membedah gaya-gaya Kekristenan kontemporer
Menyadari betapa bahayanya bila tidak mengetahui kebenaran
Mampu membedakan manakah kebenaran yang sejati, kebenaran yang separuh (berbungkus rohani), dan tipuan-tipuan kebenaran.
Menyiapkan diri menghadapi tantangan dari tipuan-tipuan kebenaran
COVENANT & GROWTH IN GRACE
(IKATAN PERJANJIAN & PERTUMBUHAN DALAM ANUGERAH)
oleh Ev. Nindyo Sasongko
Melalui sesi ini, kamu akan dibekali:
Memperkenalkan pokok pengajaran Kitab Suci, yaitu perjanjian Allah yang kekal.
Mempelajari pentingnya perjanjian Allah dengan keselamatan kita.
Mempelajari pentingnya perjanjian anugerah bagi kehidupan sehari-hari.
Mempelajari pentingnya perjanjian untuk membangun hidup kerohanian yang mantap.
THE LOGIC OF REDEMPTIVE HISTORY
(LOGIKA SEJARAH PENEBUSAN)
Oleh Pdt. Rudiyanto
Melalui sesi ini, kamu akan dibekali:
Mempelajari pentingnya memahami berita Alkitab tentang sejarah penebusan.
Mempelajari mengapa teologi Reformed memandang penting sejarah penebusan.
Pentingnya sejarah penebusan untuk membangun wawasan dunia Kristen.
Menelaah apa pentingnya sejarah penebusan bagi kehidupan kamu sebagai pelajar Kristen.
Wahhh, kayaknya kok susah banget? Pake bahasa-bahasa Inggris lagi...
Coba n gabung aja dulu . . . . Baru kamu rasakan manfaatnya ikut camp kita ini.
Itu cuma sekelumit kecil. Masih banyak acara lain yang seru.
Cepat daftar!!!
Monday, December 11, 2006
Woro-woro Kemah Remaja
COME & JOIN US!!!
Kemah Remaja di Awal Tahun, dalam Rangka Bulan Mennonite:
A PASSION FOR TRUTH
The Beauty and Relevance of the Covenant Theology
Emang ada apa dengan “kebenaran”?
Bersama:
Pdt. Rudiyanto
Ev. Moses David Livingstone
Ev. Nindyo Sasongko
16-18 Januari 2007
di KSED, Bandungan
Kontribusi peserta: Rp. 40.000, 00
(Wow, murah sekali!!!)
acaranya rame,
tempatnya eksotik,
udaranya sueger,
temennya banyak,
sesinya menarik,
pembicaranya keren-keren.
Pokoknya nggak rugi dech! Kok bisa?
Dijamin . . . sepulang dari Kemah Remaja ini, kamu akan menjadi remaja-remaja yang berkomitmen tinggi, cinta pelayanan, bersemangat dan cinta kebenaran! Makanya . . . buruan!!!
Daftarkan dirimu ke: Albert P. & Kevin
Friday, December 8, 2006
Thursday, December 7, 2006
Potret Ketua Baru
Wednesday, December 6, 2006
Nyang Demisioner
Ketua Baru Terpilih
Serunya Kalau Deadline Udah Dekat!
Monday, November 27, 2006
Moses' Jr.
Liturgi Revisi untuk 2007
Liturgi ini akan mulai diberlakukan pada Januari 2007
1. Preludium (Lagu baru atau pujian pengantar ibadah)
I. BERSEKUTU DI SEPUTAR SABDA
2. Votum:
“Pertolongan kita adalah dalam nama TUHAN yang menciptakan langit dan bumi. Amin.”
Atau,
“Ibadah ini kita mulai demi nama Bapa Sang Pencipta, Putra Sang Penebus, dan Roh Kudus Sang Pembaru. Amin.”
3. Doksologia (“Hormat Bagi Allah Bapa”)
4. Kidung Pujian (bertema peninggian Allah atau pujian atas karya-karya Allah)
Contoh: “Mulia, Sembah Raja Mulia” atau “Besar dan Ajaiblah Karya-Mu” atau “Suci, Bumi Penuh Kemuliaan-Nya” atau “Tuhan Raja Maha Besar”
5. Pembacaan Mazmur (oleh lektor atau “pembaca”—sudah dihubungi sebelumnya oleh liturgos)
6. Doa Pengakuan Dosa (dpo. Liturgos atau salah seorang wakil jemaat).
7. Kidung Penyesalan (bertema pengakuan dosa dan permohonan ampun)
Contoh: “S’lidikilah akan Daku, ya Allah” atau “Sebagaimana Adaku”
8. Berita Anugerah (liturgos membaca 1 ayat tentang kesediaan Allah mengampuni dosa atau Allah yang berlimpah dengan anugerah)
II. MENDENGAR SABDA ALLAH
9. Kidung Persiapan Mendengar Sabda
Contoh: “Firman-Mu, P’lita bagi Kakiku”
10. Sabda (dpo. Pengkhotbah: doa epiklesis, membaca firman, khotbah)
III. MENANGGAPI SABDA ALLAH
11. Pembaruan Janji Iman (Pendeklarasian Pengakuan Iman Rasuli dpo. pengurus)
12. Ucapan Syukur (pelayanan persembahan, diiringi lagu persembahan; dilanjutkan dengan doa persembahan)
13. Kidung Syafaat (bertema kesediaan menjadi berkat untuk dunia)
Contoh: “Pelayan Kecil” atau “M’reka Perlukan”
14. Doa Syafaat (menaikkan pokok-pokok doa),
[Setelah menaikkan pokok-pokok doa dilanjutkan dengan] “Dan ajarlah kepada kami berdoa seperti yang Tuhan Yesus ajarkan kepada murid-murid-Nya”
(semuanya menaikkan Doa Bapa Kami)
IV. BERTEKAD MENJADI SAKSI SANG SABDA
15. Kidung Tekad atau Pengutusan (bertema komitmen untuk hidup bagi Tuhan, atau berisi pengutusan ke dalam hidup sehari-hari di dunia).
Contoh: “Bangkitlah, Hai Remaja!”
16. Berkat dan Pengutusan
Liturgos: “Damai bagi Saudara.”
Jemaat: “Juga bagi Saudara.”
(Jemaat bersalam-salaman satu dengan samping kanan dan kiri)
Liturgos: “Tuhan beserta kita. Demi nama Bapa, Putra dan Roh Kudus. Amin.”
17. Doksologia “Kepada Allah B’ri Puji”
Warta Komisi Remaja (oleh Ketua Komisi Remaja atau yang mewakili)
Ibadah yang Benar
1. Apakah yang dimaksud dengan liturgi?
Liturgi berasal dari dua kata Yunani, laos (umat) dan ergon (pekerjaan). Jadi, liturgi adalah pekerjaan umat. Atau, umat yang sedang bekerja. Berarti, liturgi merupakan peraturan yang ditetapkan bagi umat yang sedang bekerja. Bagi Alkitab, kerja dan ibadah adalah dua hal yang sama, bukan terpisah. Kerja dan ibadah sama-sama ditujukan untuk kemuliaan Allah.
2. Apa yang selama ini salah dipahami tentang liturgi?
Bahwa liturgi sama dengan urutan mata acara ibadah hari Minggu, yang dibuat secara kaku, dibumbui oleh lagu-lagu himne kuno, khususnya yang selama ini dilakukan di dalam gereja-gereja tradisional, seperti GKMI Kudus, GKI, GPIB, dsb. Dampaknya, banyak kaum muda yang tidak dapat mengapresiasi liturgi dengan benar.
3. Apa yang dimaksud dengan Liturgi Ibadah Reformed?
Ibadah Reformed adalah ibadah yang berasaskan peraturan yang ditetapkan bagi umat Allah (Mzm. 122.4). Ibadah ditata menurut logika Kitab Suci yang disebut “sejarah penebusan” atau redemptive history. Sejarah penebusan mengemukakan tema-tema yang menjadi dasar ibadah Reformed:
PENCIPTAAN --> VOTUM dan SALAM
KEJATUHAN DOSA --> PENGAKUAN DOSA
PEMILIHAN ANUGERAH --> BERITA ANUGERAH
HUKUM TAURAT --> PETUNJUK HIDUP BARU
INKARNASI FIRMAN --> SABDA
UCAPAN SYUKUR --> PERSEMBAHAN
TERANG BAGI BANGSA-BANGSA --> DOA SYAFAAT
KONSUMASI (KESEMPURNAAN) --> PENGUTUSAN
4. Mengapa liturgi ibadah Komisi Remaja Metanoia ditata dalam kerangka “sejarah penebusan”?
Kita memahami bahwa ibadah bukan ditujukan untuk menyenangkan manusia, tetapi untuk Allah. Sebab, beribadah itu sama halnya dengan bekerja bagi Allah. Karena itu, pertimbangan utama untuk menata ibadah kita bukanlah selera kontemporer dan gaya beribadah yang up to date, tetapi apa yang diwajibkan oleh kesaksian Firman Allah.
5. Bagaimana kedudukan ibadah yang ditata menurut “sejarah keselamatan” dengan ibadah yang dilakukan di persekutuan-persekutuan baru dewasa ini?
Ibadah kini telah menjadi tontonan yang menggairahkan. Ibadah tidak dapat dibedakan lagi dengan entertainment. Hal ini terjadi oleh karena ibadah telah kehilangan aspek vertikalnya—sebagai persembahan bagi Allah—dan telah mengarah kepada aspek horisontal. Ibadah yang sejati ditujukan bagi Allah, dengan satu keyakinan bahwa ketika Allah ditinggikan maka segala berkat rohani di dalam surga akan Allah karuniakan kepada jemaat-Nya (Ef. 1.3)
6. Bagaimana dengan lagu pujian untuk ibadah bercorak Reformed?
Rasul Paulus menyebut tiga jenis nyanyian umat: mazmur (psalmos), himne atau kidung pujian (hymnos) dan nyanyian rohani (ōdē). Rasul menasihati jemaat dalam Efesus 5.19, “dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyilah dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati.” Demikian juga dalam Kolose 3.16, “Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.” Maka, sebagai remaja-remaja masa kini hendaklah kita tidak mengabaikan kidung-kidung Gereja yang diwariskan selama berabad-abad dan telah dinyanyikan oleh umat Allah di segala tempat.
7. Bagaimana dengan lagu-lagu kontemporer?
Kesaksian Firman Tuhan menyatakan, “Nyanyikanlah bagi-Nya nyanyian baru; petiklah kecapi baik-baik dengan sorak-sorai!” (Mzm. 33.3; 96.1; 98.1; 149.1; Yes. 42.10). Berarti, kita diperbolehkan bahkan didorong untuk berkreasi dalam pengadaan lagu-lagu baru. Kita tidak dilarang juga untuk menyanyikan lagu-lagu baru. Tetapi, kita harus selalu selektif dan memeriksa pengajaran lagu itu dan memikirkan implikasi-implikasi teologis sesuai dengan kesaksian Firman Tuhan secara utuh.
8. Bagaimana seharusnya kita memimpin ibadah?
Hendaklah kita sungguh-sungguh mempersiapkan diri. Baik secara materi (kata-kata yang akan disampaikan dan segala persiapan teknis), dengan melatih diri sebaik-baiknya. Di samping itu, janganlah lupa bahwa ibadah itu ditujukan bagi Tuhan dan bukan bagi manusia, serta setiap pelayan ibadah sesungguhnya mendapat hak istimewa untuk melayani Allah. Maka, hendaklah kita tidak lupa berdoa, mengambil waktu untuk membaca firman Allah dan merenungkannya secara pribadi, mengucap syukur untuk kepercayaan yang Allah berikan, serta mendoakan rekan-rekan yang akan bersama-sama kita melayani ibadah.
9. Motivasi seperti apakah yang seharusnya dimiliki oleh setiap pemimpin ibadah?
Bahwa saya sedang melayani Allah, bukan karena jadwal, bukan pula karena motif-motif lain yang terselip dalam hati. Sebab itu, saya akan membuang semua perasaan rendah diri, ataupun kesombongan diri, dan mengarahkan hati saya semurni-murninya bagi Allah semata. Allah saja yang saya layani.
10. Bagaimana doa setiap pelayan ibadah liturgi Reformed?
“Hatiku kupersembahkan kepada-Mu, ya Tuhan, dengan tulus dan siap sedia.”
TERPUJILAH ALLAH!
Saturday, November 25, 2006
WANTED!!!
APAKAH IMAN REFORMED ITU?
1. Alkitab. Aku percaya bahwa satu-satunya tujuanku di dalam hidup dan mati adalah untuk memuliakan Allah dan menikmati Dia selama-lamanya; dan bahwa Allah mengajar aku bagaimana untuk memuliakan Dia dalam Firman-Nya, yaitu Alkitab, yang Ia telah berikan melalui inspirasi yang tak dapat khilaf dari Roh Kudus-Nya, supaya aku dapat dengan pasti mengenali apa yang harus kupercayai mengenai Dia dan kewajiban yang Ia tuntutkan dariku.
2. Allah. Aku percaya bahwa Allah adalah Roh, tidak terbatas, kekal dan tiada tertandingi dalam segala keberadaan-Nya; satu Allah namun tiga pribadi, Sang Bapa, Sang Putra dan Sang Roh Kudus, Penciptaku, Penebusku dan Pengudusku; yang di dalam kuasa dan hikmat, keadilan, kebaikan dan keadilan-Nya, aku dapat menaruh kepercayaanku.
3. Penciptaan. Aku bercaya bahwa surga dan bumi, dan segala sesuatu di dalamnya, adalah karya tangan Allah; dan segala yang Ia telah buat Ia kendalikan dan perintah dalam semua geraknya; sehingga mereka memenuhi tujuan akhir untuk apa mereka diciptakan, dan aku yang percaya kepada-Nya tidak akan dipermalukan tetapi mendapat peristirahatan yang aman dalam perlindungan kasih-Nya yang mahakuasa.
4. Manusia. Aku percaya bahwa Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupa-Nya, dalam pengetahuan, kebenaran dan kekudusan, dan dibawa masuk ke dalam suatu perjanjian kehidupan dengan Dia, untuk mematuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh Dia; dan karena keberdosaan oleh kesengajaan melawan Allah, manusia jatuh ke dalam dosa dan sengsara, di mana saya pun mengambil bagian di dalamnya ketika saya dilahirkan.
5. Kejatuhan. Aku percaya bahwa, setelah jatuh di dalam keberdosaan Adam, moyang percayaku, secara natur aku ini adalah anak kemurkaan, di bawah penghukuman Allah dan rusak di dalam tubuh dan jiwa, condong kepada kejahatan dan terpaut kepada kematian yang kekal; dalam keadaan menyedihkan ini tak mungkin bagiku untuk dilepaskan, kecuali melalui anugerah yang tak terperi dari Allah Juruselamatku.
6. Anugerah. Aku percaya bahwa Allah tidak pernah meninggalkan dunia ini binasa di dalam keberdosaannya, tetapi oleh karena kasih-nya yang besar kepada dunia ini, maka sejak kekekalan Ia telah berkenan memilih bagi diri-Nya sendiri sekumpulan besar umat yang tak dapat dihitung, untuk membebaskan mereka dari dosa dan sengsara mereka, dan dari mereka Allah membangun Kerajaan kebenaran-Nya di atas dunia: di dalam kerajaan itulah aku dimantapkan bahwa aku memiliki bagian, jika aku berpegang teguh kepada Kristus.
7. Kristus. Aku percaya bahwa Allah telah menebus umat-Nya bagi diri-Nya sendiri melalui Yesus Kristus Tuhan kita; yang meskipun Ia dulu dan untuk seterusnya adalah Anak Allah yang kekal, namun demikian Ia dilahirkan dari seorang perempuan, dilahirkan di bawah kuasa hukum Taurat, supaya Ia dapat menebus mereka yang berada di bawah kutuk hukum Taurat: Aku percaya bahwa Ia mengangkut hukuman atas dosa-dosaku ke atas tubuh-Nya di kayu salib, dan memenuhkan dalam diri-Nya sendiri ketaatan yang harus aku tanggung oleh sebab tuntutan kebenaran Allah, dan kini mempersembahkanku di hadapan Bapa-Nya sebagai harta milik yang telah dibeli dengan harga yang lunas dibayar, sebagai puji-pujian bagi kemuliaan anugerah untuk selama-lamanya: dan dengan demikian aku menahan diri untuk memegahkan kebaikan-kebaikanku, sehingga aku hanya menaruh kepercayaanku hanya di dalam darah dan kebenaran Yesus Kristus Penebusku.
8. Tuhan. Aku percaya bahwa Yesus Kristus Penebusku, yang mati bagi pelanggaran-pelanggaranku telah dibangkitkan kembali untuk pembenaranku, dan terangkat ke surga, di mana Ia kini duduk di kanan Allah Bapa yang mahakuasa, dan terus-menerus bersyafaat bagi umat-Nya, dan memerintah seluruh isi dunia sebagai kepala atas segala sesuatu demi gereja-Nya: sehingga aku tak perlu lagi takut serta dapat mengerti dengan sungguh bahwa tidak ada sesuatu pun yang dapat merebut aku dari tangan-Nya dan tidak ada sesuatu pun yang dapat memisahkan aku dari kasih-Nya.
9. Roh Kudus. Aku percaya bahwa penebusan yang dilaksanakan oleh Tuhan Yesus Kristus secara efektif diterapkan kepada seluruh umat Allah oleh Roh Kudus, yang mengerjakan iman di dalamku dan karenanya mempersatukan aku kepada Kristus, membarui seluruh keberadaanku seturut gambar dan rupa Allah, serta memampukan aku lebih dan lebih lagi untuk mati bagi dosa dan untuk hidup di dalam kebenaran; hingga tiba waktunya karya tak terperi ini disempurnakan di dalam aku, maka aku pun akan diterima di dalam kemuliaan: di dalamnya pengharapan agung itu berada—pada masa kini aku harus selalu berjuang untuk menyempurnakan kekudusan di dalam takut akan Allah.
10. Injil. Aku percaya bahwa Allah menuntutku, dalam kuasa Injil, pertama-tama untuk menyadari dosa dan sengsaraku serta menanggapi rahmat-Nya di dalam Kristus; aku pun kemudian harus berbalik dengan segala penyesalan dan rasa benci terhadap dosa; aku berteduh kepada Yesus Kristus semata-mata bagi keselamatanku: sehingga, ketika aku dipersatukan dengan Dia, aku dapat menerima pengampunan bagi dosa-dosaku dan diterima sebagai orang benar dalam pandangan Allah, semata-mata hanya oleh kebenaran Kristus yang diimputasikan kepadaku dan diterima hanya melalui iman: dan oleh karenanya aku yakin bahwa aku diterima dalam bilangan umat Allah dan memiliki segala hak istimewa sebagai anak Allah.
11. Perbuatan Baik. Aku percaya bahwa, setelah diampuni dan diterima oleh karena kebaikan Kristus, selanjutnya diwajibkan bagiku untuk berjalan di dalam Roh yang Ia telah berikan kepadaku, dan yang oleh-Nya kasih dicurahkan dengan berlimpah di dalam hatiku; untuk memenuhi utangku kepada Kristus Rajaku; dan dengan setia melaksanakan segala kewajiban yang dituntutkan bagiku oleh hukum yang suci dari Allah Bapaku yang di surga, dan selalu tercermin dalam hidup dan perilakuku, sebagaimana yang tercermin dalam teladan sempurna Kristus Yesus Pemimpinku, yang telah mati bagiku dan memberikan Roh Kudus-Nya sehingga aku dapat melakukan pekerjaan baik yang Allah telah persiapkan sebelumnya; Ia mau aku berjalan di dalamnya.
12. Gereja. Aku percaya bahwa Allah telah menetapkan Gereja-Nya di dalam dunia dan menganugerahinya pelayanan Firman dan titah kudus Pembaptisan, Perjamuan Kudus dan doa; agar melalui sarana-sarana ini, kekayaan anugerah-Nya di dalam Injil dapat dikenali di dalam dunia, dan—oleh berkat Kristus dan karya Roh Kudus dalam hal-hal tersebut, serta dengan menerima sarana-sarana itu—manfaat penebusan dapat diteruskan kepada umat-Nya: oleh sebab itu pula, hal ini diwajibkan kepadaku supaya aku berketetapan hati pada sarana-sarana ini dengan rajin, siap sedia, dan penuh doa, sehingga melalui hal-hal tersebut aku dapat diajar dan dikuatkan di dalam iman, di dalam kekudusan hidup dan di dalam kasih; dan bahwa aku akan memakai upaya-upaya yang terbaik untuk mengemban Injil tersebut dan menjadi duta bagi sarana-sarana anugerah itu ke seluruh dunia.
13. Masa Akhir. Aku percaya bahwa sebagaimana Yesus Kristus mula-mula datang di dalam anugerah, demikian pula Ia akan datang untuk kedua kalinya di dalam kemuliaan, untuk meghakimi dunia di dalam kebenaran dan menganugerahkan hadiah kekal-Nya kepada tiap-tiap orang tebusan; dan aku percaya bahwa apabila aku mati di dalam Kristus, maka pada waktu kematian jiwaku akan disempurnakan di dalam kekudusan dan akan pulang kembali kepada Tuhan; dan tatkala Ia akan kembali dalam kemegahan-Nya, aku akan dibangkitkan dalam kemuliaan dan disempurnakan dalam keadaan yang terberkati, dalam kepenuhan kenikmatan untuk bersekutu dengan Allah hingga kekekalan; dan oleh pengharapan yang menguatkan iman inilah, maka diwajibkan bagiku untuk dengan sukarela mengambil bagian di dalam penderitaan di dunia ini sebagai tentara Kristus Yesus, dan aku yakin bahwa jika aku mati bersama dengan Dia, aku pun akan hidup bersama dengan Dia, jika aku bertahan sampai kesudahannya, aku akan turut memerintah bersama dengan Dia. Dan bagi Dialah, Sang Penebusku, bersama dengan Sang Bapa, dan Sang Roh Kudus, tiga pribadi, satu Allah, adalah kemuliaan selama-lamanya, dunia tiada berakhir. Amin, dan amin!
TERPUJILAH ALLAH!
18-08-08